Header Ads

Toko Online Pertanian dan Media Tanam

Diet Kantong Plastik : Pengertian dan 10 Bahaya Kantong Plastik

10daftarsaya.blogspot.com - Pada Februari 2016 beberapa orang yang perduli lingkungan membuat sebuah gerakan petisi online via change.org yang meminta dilakukan kontrol terhadap pemakaian kantong kresek alias kantong plastik alias plastik assoy (diet kantong plastik). Dan petisi tersebut berhasil dan memperoleh tanggapan dari pemerintah - dalam hal ini menteri terkait. Beberapa kota besar di Indonesia pun langsung menerapkan aturan kantongan plastik berbayar.



tolak pemakaian tas plastik
Courtesy : news.okezone.com

Itulah mengapa bila kita tinggal di kota besar, dan berbelanja di supermarket atau toko waralaba besar, kita akan ditanya apakah kita bersedia membayar Rp. 200 untuk satu buah kantong plastik. Tujuannya agar kita sebagai pembeli lebih suka membawa sendiri kantongan belanjaan dari rumah. Tentunya bukan bawa kantong plastik lo mas bro dan mbak sis. ^_^



Dan duit hasil penjualan kantong plastik tersebut akan disumbangkan untuk kegiatan yang terkait dengan pelestarian lingkungan hidup. Paling tidak itu yang dikatakan mereka. Wallahu 'alam. ^_^

Di masyarakat pun muncul gerakan Diet Kantong Plastik. Penulis sendiri sangat mendukung Gerakan ini.



Di bawah ini adalah Infografis yang dibuat oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.

infografis diet kantong plastik



Pengertian Diet Kantong Plastik


Mungkin ada yang bertanya, "Apa itu Diet Kantong Plastik?".
Singkat saja sih definisinya. :)

Diet Kantong Plastik adalah usaha untuk mengurangi pemakaian kantong plastik atau kantong kresek, dikarenakan lebih banyak mudharat dibandingkan manfaatnya. :)
Nah itu doang...

Inilah Mengapa Kantong Plastik atau Plastik Kresek atau Plastik Assoy itu Berbahaya Bagi Lingkungan


Pikirkan 10 poin ini jika anda masih enggan mengikuti program peduli lingkungan yang satu ini.

1. Cuma Dibutuhkan Beberapa Menit Saja


Paling kita pakai dari toko ke rumah doang. Memang ada yang hemat, dan mau bersedia kumpulin untuk nantinya dibawa kembali ke pasar, namun saya yakin ini hanyalah segelintir orang saja. Sebagian besar akan langsung membuang ke tempat sampah, apalagi kalau kantong plastik bekas bungkus ikan yang amis, misalnya.

2. Salah satu bahan baku Kantong Plastik Kresek ini adalah minyak bumi.


Kita kan tahu sendiri minyak bumi adalah sumber daya alam yang langka dan mahal. Masak sih kita buang-buang hanya untuk sesuatu yang dipakai beberapa menit saja.

3. Emisi Karbon


Saat proses pembuatannya, begitu banyak asap alias emisi yang dibuang ke atmosfir (udara sekitar). Emisi yang dihasilkan pun bukan emisi sembarangan, tapi Emisi Karbon yang dalam jumlah tertentu bisa berbahaya bagi kesehatan manusia dan mahluk hidup di sekitarnya.

4. Bisa Menyebabkan Kontaminasi Pada Makanan


Pernah gak, anda beli gorengan yang masih panas dan sang pembeli memasukkannya ke dalam kantong plastik? Saya yakin sering. Ayo jujur....??!!! :)

Dalam kondisi panas, makanan tersebut akan menyebabkan terlepasnya zat-zat kimia dari kantongan plastik, yang selanjutnya akan melekat di makanan anda tadi. Zat-zat kimia ini bahkan ada yang bersifat karsinogenik alias bisa memicu kanker. Wuih... ngeri wak.

5. Plastik Daur Ulang Yang Tidak Higienis


Saya dulu punya rekan kerja yang mendirikan Pabrik Daur Ulang Kantong Plastik. Para pemulung akan mengumpulkan kantongan plastik ke pabrik, dan asal muasal plastik tersebut tidak jelas - entah bekas bungkus apa? Walau di pabrik tersebut dilakukan proses pencucian, namun saya yakin plastik tadi jauh dari kata bersih, apalgi higienis.

Plastik-plastik bekas ini kemudian dibuat menjadi bijih plastik, yang kemudian bisa dilanjutkan ke proses pembuatan produk selanjutnya. Dan salah satu produk yang dihasilkan adalah kantong plastik kresek.

Bersedia gak bila anda diberikan seorang penjual makanan, sementara anda tahu kalau plastik yang dipakai itu hasil daur ulang dari plastik bekas bungkus popok, pembalut atau kotoran misalnya.

Gak usah dijawab deh, jawab dalam hati saja.

6. Sampah Plastik Berserakan di Mana-Mana Alias Sebagai Pencemar Lingkungan


Sumber : mesinsakti.blogspot.com

Coba sesekali perhatikan tempat-tempat sampah di sekitar kantor atau kompleks rumah anda. Saya bisa pastikan sebagian besar isinya adalah kantong plastik dan botol plastik minuman kemasan.

Coba bayangkan sendiri, berapa tempat sampah di kota anda, dan bila semua kantong plastik ini ditumpuk menjadi satu, berapa kilogram kantong plastik dalam satu hari.

Belum lagi ada yang punya sifat buang ke parit, selokan atau sungai. Sudah paham lah ujung-ujungnya. Ya gak?

7. Terurai Sangat Lama - Bisa Ratusan Tahun


Kalau poin yang ini pasti anda sudah tahu deh. Banyak diurai oleh para pakar atau disajikan di televisi.

Jika ada yang jawab, "Tapi saya pakai Plastik Ramah Lingkungan kok". Seramah-ramahnya plastik, dia akan tetap lama hancur. Mungkin kalau tadinya ratusan tahun, akan berubah jadi puluhan tahun.

Terus kalau sudah hancur, komponen kimia di dalam plastik ini akan mencemari tanah. Jadi cepat pun hancur, tetap akan membawa masalah. Hayyooo... iya apa iya?

8. Kantong Plastik Itu Tidak Gratis


Jika kita berbelanja, sang penjual biasanya memberikan bungkusan plastik secara gratis. Tapi apakah sebenarnya ini gratis? Saya pastikan tidak.

Walaupun kita tidak mengeluarkan duit untuk kantong plastik assoy tersebut, sebenarnya kita mengeluarkan duit dalam bentuk yang berbeda. Yaitu Efek alias Akibat.

Berapa banyak sampah plastik yang timbul memenuhi tempat sampah, selokan dan sungai. Berapa banyak biaya kebersihan yang dikeluarkan Dinas Kebersihan untuk mengangkat sampah plastik yang banyak? Berapa banyak efek negatif seperti kerugian materi apabila banjir yang dikarenakan selokan/parit tersumbat?

9. Berbahaya bagi Hewan


Lovelace - sang dukun Pinguin ; Diambil dari playbuzz.com

Pernah nonton film Happy Feet? Di situ ada karakter Lovelace - sang dukun di komunitas pinguin yang ada di film tersebut. Lihat apa yang ada di lehernya. Ya, itu adalah kemasan plastik dari kaleng minuman.

Sampah Plastik disangka ubur-ubur - sumber : pinterest.com

Itu adalah contoh bagaimana plastik sangat berbahaya bagi hewan yang ada di sekitar kita. Saya pernah baca ada hewan laut seperti penyu yang mati karena tidak bisa lepas dan bernafas akibat terperangkap plastik. Hewan laut banyak yang menjadi korban akibat sampah plastik ini. Di darat pun juga sama. Pernah baca atau mungkin menyaksikan sendiri ada kambing yang mati, dan ternyata karena perutnya penuh berisi plastik.

10. Mengotori Lautan


Sumber : ecowatch.com

Sampah plastik yang mengalir dari sungai ke lautan, terkadang mengumpul membentuk pulau yang cukup besar. Saya pernah baca, jika pulau-pulau plastik ini dikumpulkan, maka akan bisa terbentuk benua baru seperti Australia misalnya. Kebayang gak luasnya?




Alternatif Pemakaian Kantong Plastik


Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dipakai sebagai alternatif pemakaian kantong plastik assoy atau plastik kresek.

1. Membuat sendiri tas belanja sederhana dari baju atau pakaian bekas


Untuk hal ini butuh kreatifitas, dan terkadang hasilnya kurang memberi kepercayaan diri. Namun bila anda orang yang kreatif dan penuh jiwa seni, ini adalah solusi paling murah.

2. Membeli tas belanja katun (juga dikenal sebagai tote bag atau cotton bag) yang siap pakai


Tas seperti jelas tidak hanya memenuhi tujuan anda membawa barang belanjaan dengan tas yang ramah lingkungan dan bisa dipakai berulang-ulang, tetapi juga dikarenakan desain yang modis dan trendy akan membuat yang memakainya juga bangga.

Jika anda tertarik untuk memiliki tas katun atau tote bag untuk menggantikan kantong plastik belanjaan anda, coba lihat-lihat koleksi cotton bag buatan merk nge-top Ocean Seven di link ini. Jika tertarik untuk beli atau ingin tanya-tanya dulu, kunjungi Fanspage Triple Aces Store atau lihat link CS di profil instagram dari Kaos Distro Trendy.

Semoga artikel ini, bisa merubah mindset para pembaca blog ini dan mulai mengurangi pemakaian kantong plastik assoy atau kresek dalam kehidupan sehari-hari, dan mempraktekkan Cara Diet Kantong Plastik yang jelas lebih ramah lingkungan.

Tidak ada komentar