Recep Tayyip Erdogan : 10 Catatan Sejarah Pemerintahan Beliau (Per 2017) - Bagian I
10 Daftar Saya – Tokoh luar negeri lainnya yang menarik bagi saya untuk dibahas adalah Presiden Turki ke-12 (sebelumnya beliau menjabat Perdana Menteri) – Recep Tayyip Erdogan. Ngapain sih bahas doi? Murni karena saya lihat belakangan ini nama beliau sering disebut-sebut di media sosial. Bahkan ada yang meng-idola-kan beliau. Jadi pingin tahu sepak terjang Erdogan dalam memimpin Turki. Yuk guys, cari tahu.
Mari sedikit kita kupas siapa Recep Tayyip Erdogan. Sosok penting dan sekaligus salah satu pemimpin di salah satu negara Islam, Turki.
Beliau lahir pada 26 Februari 1954 di Kasimpasa, Istanbul. Kasimpasa adalah kawasan miskin di kota Istanbul. Saat masih berumur beberapa hari (orok) orang tua Erdogan – Ahmet Erdogan dan Tenzile – kembali ke kota asal mereka di Propinsi Rize. Beliau baru kembali ke Istanbul saat berumur 13 tahun.
Recep Tayyip Erdogan remaja adalah seorang penjual simit (sejenis roti bagel bertabur wijen) dan lemon di jalanan kota Istanbul.
Ia juga lebih dari suka dengan sepak bola. Buktinya sejak tahun 1969 beliau sudah menjadi pemain sepakbola semi-pro. Klub bola yang ia ikuti bernama Kasimpasa Club.
Masa itu ada kesempatan bagi Recep Tayyip Erdogan untuk pindah ke Fenerbahce (salah satu klub bergengsi di Turki), namun sayangnya sang ayah tidak memberi restu. Di kala galau dan merasa hobinya dibatasi, timbul ketertarikan baru ke dunia politik.
Di tahun 1975 beliau juga bermain untuk Istanbul Electric Tram and Tunnels (IETT) Sports Club. Di klub ini Erdogan bermain selama 7 tahun (sampai 1981).
Recep Tayyip Erdogan adalah Presiden Turki yang berkuasa sejak 10 Agustus 2014. Sebelumnya dia adalah Perdana Menteri Turki dari tahun 2003 – 2014. Beliau juga pernah menjabat Walikota Istanbul sejak 27 Maret 1994 sampai 1998.
Prestasinya sebagai Walikota Istanbul memperbaiki infrastruktur dan sistem banyak dipuji berbagai kalangan.
Mulai terjun ke dunia politik di tahun 1970, di saat beliau duduk di bangku kuliah.
Di saat masih menjabat sebagai Walikota Istanbul, atau tepatnya pada 12 Desember 1997 di kota Siirt (ibukota Propinsi Siirt), beliau membacakan puisi karya Ziya Gokalp. Salah satu bait yang jika diterjemahkan berisi kalimat, “…mesijd adalah barak kami, kubahnya adalah helm kami, menaranya adalah bayonet kami dan mereka yang beriman adalah tentara kami…”.
Bait tersebut tidak ada di puisi aslinya. Erdogan mengatakan bahwa puisi yang dibacakannya sudah disetujui oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
Namun beliau dituduh memancing kekerasan dan kebencian terhadap agama dan ras tertentu. Beliau dihukum 10 bulan penjara plus larangan terjun di dunia politik.
Erdogan mengajukan banding dan meminta agar hukuman diganti dengan denda. Namun pengadilan hanya mengurangi hukuman dari 10 bulan menjadi 4 bulan. Larangan di dunia politik tetap berlaku.
Hukuman dijalaninya sejak 24 Maret 1999 sampai 27 Juli 1999. Pada 6 November 1998, jabatannya sebagai walikota juga otomatis terhenti karena kasus ini.
Periode kisah hidup Recep Tayyip Erdogan di atas sudah di-film-kan dengan judul Reis (2017). Oh ya, Reis itu kira-kira artinya Sang Pemimpin.
Pada 14 Agustus 2001 beliau bersama Abdullah Gul (mantan Presiden Turki; 28 Agustus 2007 – 28 Agustus 2014) mendirikan AKP (Partai Keadilan dan Pengembangan). Dan Erdogan menjadi Ketua Partai.
Pemilu pertama yang diikuti adalah di tahun 2002. AKP memperoleh 34,3% suara atau menduduki 2/3 kursi parlemen. Bursa saham Turki pun langsung melonjak sekitar 7%.
Namun Erdogan tidak bisa duduk di posisi Perdana Menteri, akibat larangan berpolitik akibat pidatonya di Siirt.
Abdullah Gul pun menduduki jabatan tersebut. Atas usaha dan maneuver politik yang lihai, Erdogan kembali mendapatkan hak berpolitiknya. Selanjutnya Gul pun menyerahkan jabatan Perdana Menteri kepada Erdogan pada 14 Maret 2003. Sementara Gul menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri.
Recep Tayyip Erdogan adalah satu-satunya Perdana Menteri Turki yang mampu memenangi pemilihan umum sebanyak 3 kali berturut-turut (2002, 2007 dan 2011). Bahkan persentase pemilih meningkat di setiap pemilu.
Jabatan sebagai Perdana Menteri Turki didudukinya selama 11 tahun. Popularitas dan kemenangan beliau bukan tanpa resistensi. Termasuk di antaranya tuduhan kecurangan di dalam proses Pemilu.
Pada 14 April 2007, 300.000 demonstran menolak Erdogan di saat muncul isu beliau akan diangkat menjadi calon Presiden dari AKP. Demonstrasi berlanjut selama beberapa minggu, bahkan ada yang diikuti oleh sekitar 1 juta massa (13 Mei di kota Izmir).
Mereka yang berdemonstrasi menolak Erdogan dikarenakan timbul kekhawatiran Erdogan akan merubah iklim sekularisme dari Negara Turki. Kalkulasi politik Erdogan yang brilian membuatnya mengangkat Abdullah Gul menjadi calon Presiden ke-11 Turki kala itu.
Demonstrasi besar-besaran ini dikenal dengan nama Cumhuriyet Mitingleri alias Protes Republik.
Semasa menjabat sebagai Perdana Menteri, atau tepatnya di 2009, Erdogan berusaha menghentikan pertikaian seperempat abad antara Turki dan Kurdi, yang memakan korban 40.000 jiwa.
Pemerintahan Erdogan mengizinkan pemakaian Bahasa Kurdi di media massa ataupun di kampanye politik. Beliau juga meminta mengembalikan nama-nama kota di Kurdi kembali ke nama asalnya, yang sebelumnya telah diganti oleh Pemerintahan Turki.
Erdogan juga memberi amnesti (pengurangan hukuman) kepada gerilyawan Kurdi PKK (Partai Buruh Kurdistan) yang menyerahkan diri.
Secara resmi melalui televisi, pada 23 November 2011, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan permohonan maaf atas nama Negara Turki untuk Kejadian Pembantaian Dersim. Dersim di masa sekarang bisa ditemukan di Propinsi Tunceli, Elazig dan Bingol. Kejadian ini dilatarbelakangi oleh pemberontakan Kawasan Dersim terhadap Pemerintahan Turki kala itu. Ribuan warga Kurdi menjadi korban dalam peristiwa ini.
Erdogan mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah ‘salah satu catatan paling tragis dalam sejarah Turki’.
Turki mengadakan kerja sama perdagangan bilateral dengan Cina. Peningkatan jumlah perdagangan juga sangat signifikan. Dari sebelumnya sekitar USD 1 Milyar di tahun 2002 menjadi USD 27 Milyar di tahun 2017.
Dalam satu kesempatan, Erdogan bahkan menyatakan bahwa beliau sedang mempertimbangkan bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai dibanding ke Uni Eropa.
Bahkan Menlu Turki - Mevlut Cavusoglu – berjanji akan memberantas siapa saja yang Anti-Cina di negaranya. Termasuk memberangus pemberitaan yang mendukungnya. Pernyataan ini dikeluarkan pada hari Kamis, 3 Agustus 2017 di Beijing.
Dalam KTT ‘Belt and Road’, Turki menjadi salah satu negara yang terlibat. Belt and Road adalah enam (6) rute kerjasama ekonomi yang menghubungkan 60 negara di dunia. Belt and Road terdiri dari Sabuk Ekonomi Jalan Sutera dan Jalan Sutera Maritim Abad 21.
Pada 17 Desember 2013 Departemen Kejahatan Finansial dan Perang Terhadap Pendapatan Kriminal di bawah Direktorat Keamanan Istanbul menahan 47 orang. Di antaranya adalah General Manager Bank milik pemerintah – Halkbank dan 3 orang anak dari menteri di kabinet Erdogan.
Jaksa menuntut ke-52 orang ini dengan tuduhan penyuapan, korupsi, pencucian uang, penipuan dan penyelundupan emas.
Di dalam proses penyelidikan 91 orang ditahan selama proses investigasi berlangsung dan 26 orang dari mereka dianggap terbukti melakukan apa yang dituduhkan.
Beberapa surat kabar mengabarkan akan ada investigasi lanjutan pada 26 Desember yang melibatkan 2 orang putera sang Perdana Menteri Erdogan – Bilal dan Burak. Pejabat di Direktorat Keamanan Istanbul – yang baru saja dilantik beberapa hari sebelumnya – menolak melaksanakan perintah.
Deputi Direktur Penuntutan Umum juga tidak mengizinkan operasi ini dijalankan. Malah Jaksa Muammer Akkas yang terlibat dan berusaha menjalankan penyelidikan diberhentikan di hari yang sama. Beberapa petugas lain tetap berusaha menjalankan penyelidikan.
Malam tanggal 7 Januari, 350 polisi yang terlibat dalam operasi diberhentikan dari posisinya, termasuk Kepala Unit Kejahatan Finansial, Penyelundupan Dan Kejahatan Terorganisir. Mereka pun dilarang untuk memasuki Markas Besar Direktorat Keamanan Istanbul.
Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwasanya penyelidikan korupsi ini adalah upaya kudeta melalui pengadilan (judicial coup) oleh pihak-pihak yang cemburu terhadap kesuksesan Erdogan, termasuk di antaranya Fethullah Gullen. Dan menurutnya ini adalah upaya pembalasan Gullen terhadap kebijakan Pemerintahan Erdogan yang menutup sekolah yang dibiayai Gullen di seantero Turki.
Erdogan juga menyatakan bahwa Gullen – ulama dan pengusaha Turki yang menetap di Amerika Serikat demi urusan keamanan - berusaha mencoreng nama baiknya dan telah berhasil menyusup ke beberapa pos di pemerintahannya.
Akibat skandal ini 3 orang menteri mundur dari Kabinet Erdogan. Dan Erdogan me-reshuffle kabinetnya dan mengganti 7 orang lainnya dengan alasan yang bersangkutan akan mengikuti Pemilihan Walikota di beberapa daerah pada Maret 2014.
Erdogan pun mengeluarkan aturan, di mana kepolisian harus meminta izin dari pemerintah sebelum melakukan penyelidikan. Di saat yang sama, pemerintahan Erdogan juga memberhentikan ribuan polisi dan ratusan hakim dan jaksa.
Beberapa kontroversi juga terdengar di akhir Desember 2013. Misalnya tanggal 23 Desember, Komisaris Polisi di Direktorat Keamanan Ankara Bagian Penyelundupan dan Perang Terhadap Kejahatan Terorganisir, ditemukan meninggal dan dinyatakan bunuh diri sebagai penyebabnya. Namun keluarganya menolak pernyataan resmi yang dikeluarkan ini. Tanggal 24 Desember, Asisten Kepala Polisi Direktorat Keamanan Propinsi Isparta juga ditemukan bunuh diri.
Diketahui skandal ini terkait dengan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, yaitu embargo gas bumi dan minyak dari Iran akibat upaya pembangunan instalasi nuklir. Turki membeli minyak mentah dan gas dari Iran dan membayarnya dengan emas.
Turki mengirimkan emas senilai USD 13 Milyar ke Iran dari Maret 2012 sampai Juli 2013 dan sebagai gantinya Iran mengirimkan gas bumi dan minyak mereka. Transaksi dilakukan melalui Halkbank. Pemerintahan Obama yang mengetahui ini menutup celah transaksi ini pada Juli 2013.
Berhubung panjang banget artikel 10 Catatan Sejarah Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan ini, jadi poin 7 sampai 10 silakan baca di artikel berikutnya ya guys.
Siapa Recep Tayyip Erdogan Sebenarnya
Mari sedikit kita kupas siapa Recep Tayyip Erdogan. Sosok penting dan sekaligus salah satu pemimpin di salah satu negara Islam, Turki.
Beliau lahir pada 26 Februari 1954 di Kasimpasa, Istanbul. Kasimpasa adalah kawasan miskin di kota Istanbul. Saat masih berumur beberapa hari (orok) orang tua Erdogan – Ahmet Erdogan dan Tenzile – kembali ke kota asal mereka di Propinsi Rize. Beliau baru kembali ke Istanbul saat berumur 13 tahun.
Recep Tayyip Erdogan remaja adalah seorang penjual simit (sejenis roti bagel bertabur wijen) dan lemon di jalanan kota Istanbul.
Roti Simit - Sumber : Wikipedia |
Ia juga lebih dari suka dengan sepak bola. Buktinya sejak tahun 1969 beliau sudah menjadi pemain sepakbola semi-pro. Klub bola yang ia ikuti bernama Kasimpasa Club.
Masa itu ada kesempatan bagi Recep Tayyip Erdogan untuk pindah ke Fenerbahce (salah satu klub bergengsi di Turki), namun sayangnya sang ayah tidak memberi restu. Di kala galau dan merasa hobinya dibatasi, timbul ketertarikan baru ke dunia politik.
Di tahun 1975 beliau juga bermain untuk Istanbul Electric Tram and Tunnels (IETT) Sports Club. Di klub ini Erdogan bermain selama 7 tahun (sampai 1981).
Erdogan (bawah, ke-3 dari kiri) saat di IETT Sports Club - Sumber : Turkey's Influential Leader |
Recep Tayyip Erdogan adalah Presiden Turki yang berkuasa sejak 10 Agustus 2014. Sebelumnya dia adalah Perdana Menteri Turki dari tahun 2003 – 2014. Beliau juga pernah menjabat Walikota Istanbul sejak 27 Maret 1994 sampai 1998.
Prestasinya sebagai Walikota Istanbul memperbaiki infrastruktur dan sistem banyak dipuji berbagai kalangan.
Mulai terjun ke dunia politik di tahun 1970, di saat beliau duduk di bangku kuliah.
10 Catatan Sejarah Selama Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan di Turki
Apa saja catatan sejarah penting menurut 10 Daftar Saya dari tokoh dunia yang berasal dari Turki ini?1. Jabatan Walikota Terhenti Gara-Gara Puisi
Di saat masih menjabat sebagai Walikota Istanbul, atau tepatnya pada 12 Desember 1997 di kota Siirt (ibukota Propinsi Siirt), beliau membacakan puisi karya Ziya Gokalp. Salah satu bait yang jika diterjemahkan berisi kalimat, “…mesijd adalah barak kami, kubahnya adalah helm kami, menaranya adalah bayonet kami dan mereka yang beriman adalah tentara kami…”.
Poster Film Reis (2017) - Sumber : IMDB |
Namun beliau dituduh memancing kekerasan dan kebencian terhadap agama dan ras tertentu. Beliau dihukum 10 bulan penjara plus larangan terjun di dunia politik.
Erdogan mengajukan banding dan meminta agar hukuman diganti dengan denda. Namun pengadilan hanya mengurangi hukuman dari 10 bulan menjadi 4 bulan. Larangan di dunia politik tetap berlaku.
Hukuman dijalaninya sejak 24 Maret 1999 sampai 27 Juli 1999. Pada 6 November 1998, jabatannya sebagai walikota juga otomatis terhenti karena kasus ini.
Periode kisah hidup Recep Tayyip Erdogan di atas sudah di-film-kan dengan judul Reis (2017). Oh ya, Reis itu kira-kira artinya Sang Pemimpin.
2. Pendiri Partai Besar & Usaha Gigih Untuk Menjadi Perdana Menteri Turki
Abdullah Gul - Sumber : Wikipedia |
Pemilu pertama yang diikuti adalah di tahun 2002. AKP memperoleh 34,3% suara atau menduduki 2/3 kursi parlemen. Bursa saham Turki pun langsung melonjak sekitar 7%.
Namun Erdogan tidak bisa duduk di posisi Perdana Menteri, akibat larangan berpolitik akibat pidatonya di Siirt.
Abdullah Gul pun menduduki jabatan tersebut. Atas usaha dan maneuver politik yang lihai, Erdogan kembali mendapatkan hak berpolitiknya. Selanjutnya Gul pun menyerahkan jabatan Perdana Menteri kepada Erdogan pada 14 Maret 2003. Sementara Gul menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri.
3. Protes Massal Warga Turki Atas Pencalonan Erdogan Menjadi Presiden
Recep Tayyip Erdogan adalah satu-satunya Perdana Menteri Turki yang mampu memenangi pemilihan umum sebanyak 3 kali berturut-turut (2002, 2007 dan 2011). Bahkan persentase pemilih meningkat di setiap pemilu.
Jabatan sebagai Perdana Menteri Turki didudukinya selama 11 tahun. Popularitas dan kemenangan beliau bukan tanpa resistensi. Termasuk di antaranya tuduhan kecurangan di dalam proses Pemilu.
Pada 14 April 2007, 300.000 demonstran menolak Erdogan di saat muncul isu beliau akan diangkat menjadi calon Presiden dari AKP. Demonstrasi berlanjut selama beberapa minggu, bahkan ada yang diikuti oleh sekitar 1 juta massa (13 Mei di kota Izmir).
Demonstrasi Anti Erdogan di Ankara, 14 April 2007 - Sumber : Wikipedia |
Mereka yang berdemonstrasi menolak Erdogan dikarenakan timbul kekhawatiran Erdogan akan merubah iklim sekularisme dari Negara Turki. Kalkulasi politik Erdogan yang brilian membuatnya mengangkat Abdullah Gul menjadi calon Presiden ke-11 Turki kala itu.
Demonstrasi besar-besaran ini dikenal dengan nama Cumhuriyet Mitingleri alias Protes Republik.
4. Perdamaian dengan Kurdi
Semasa menjabat sebagai Perdana Menteri, atau tepatnya di 2009, Erdogan berusaha menghentikan pertikaian seperempat abad antara Turki dan Kurdi, yang memakan korban 40.000 jiwa.
Sumber : kurdishinstitute.be |
Pemerintahan Erdogan mengizinkan pemakaian Bahasa Kurdi di media massa ataupun di kampanye politik. Beliau juga meminta mengembalikan nama-nama kota di Kurdi kembali ke nama asalnya, yang sebelumnya telah diganti oleh Pemerintahan Turki.
Erdogan juga memberi amnesti (pengurangan hukuman) kepada gerilyawan Kurdi PKK (Partai Buruh Kurdistan) yang menyerahkan diri.
Secara resmi melalui televisi, pada 23 November 2011, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan permohonan maaf atas nama Negara Turki untuk Kejadian Pembantaian Dersim. Dersim di masa sekarang bisa ditemukan di Propinsi Tunceli, Elazig dan Bingol. Kejadian ini dilatarbelakangi oleh pemberontakan Kawasan Dersim terhadap Pemerintahan Turki kala itu. Ribuan warga Kurdi menjadi korban dalam peristiwa ini.
Erdogan mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah ‘salah satu catatan paling tragis dalam sejarah Turki’.
5. Kerjasama Ekonomi Dengan Cina
Turki mengadakan kerja sama perdagangan bilateral dengan Cina. Peningkatan jumlah perdagangan juga sangat signifikan. Dari sebelumnya sekitar USD 1 Milyar di tahun 2002 menjadi USD 27 Milyar di tahun 2017.
Erdogan & Xi Jinping - Sumber : aa.com.tr |
Dalam satu kesempatan, Erdogan bahkan menyatakan bahwa beliau sedang mempertimbangkan bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai dibanding ke Uni Eropa.
Bahkan Menlu Turki - Mevlut Cavusoglu – berjanji akan memberantas siapa saja yang Anti-Cina di negaranya. Termasuk memberangus pemberitaan yang mendukungnya. Pernyataan ini dikeluarkan pada hari Kamis, 3 Agustus 2017 di Beijing.
Dalam KTT ‘Belt and Road’, Turki menjadi salah satu negara yang terlibat. Belt and Road adalah enam (6) rute kerjasama ekonomi yang menghubungkan 60 negara di dunia. Belt and Road terdiri dari Sabuk Ekonomi Jalan Sutera dan Jalan Sutera Maritim Abad 21.
6. Skandal Korupsi 'Minyak Barter Emas'
Pada 17 Desember 2013 Departemen Kejahatan Finansial dan Perang Terhadap Pendapatan Kriminal di bawah Direktorat Keamanan Istanbul menahan 47 orang. Di antaranya adalah General Manager Bank milik pemerintah – Halkbank dan 3 orang anak dari menteri di kabinet Erdogan.
Jaksa menuntut ke-52 orang ini dengan tuduhan penyuapan, korupsi, pencucian uang, penipuan dan penyelundupan emas.
Di dalam proses penyelidikan 91 orang ditahan selama proses investigasi berlangsung dan 26 orang dari mereka dianggap terbukti melakukan apa yang dituduhkan.
Beberapa surat kabar mengabarkan akan ada investigasi lanjutan pada 26 Desember yang melibatkan 2 orang putera sang Perdana Menteri Erdogan – Bilal dan Burak. Pejabat di Direktorat Keamanan Istanbul – yang baru saja dilantik beberapa hari sebelumnya – menolak melaksanakan perintah.
Deputi Direktur Penuntutan Umum juga tidak mengizinkan operasi ini dijalankan. Malah Jaksa Muammer Akkas yang terlibat dan berusaha menjalankan penyelidikan diberhentikan di hari yang sama. Beberapa petugas lain tetap berusaha menjalankan penyelidikan.
Malam tanggal 7 Januari, 350 polisi yang terlibat dalam operasi diberhentikan dari posisinya, termasuk Kepala Unit Kejahatan Finansial, Penyelundupan Dan Kejahatan Terorganisir. Mereka pun dilarang untuk memasuki Markas Besar Direktorat Keamanan Istanbul.
Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwasanya penyelidikan korupsi ini adalah upaya kudeta melalui pengadilan (judicial coup) oleh pihak-pihak yang cemburu terhadap kesuksesan Erdogan, termasuk di antaranya Fethullah Gullen. Dan menurutnya ini adalah upaya pembalasan Gullen terhadap kebijakan Pemerintahan Erdogan yang menutup sekolah yang dibiayai Gullen di seantero Turki.
Erdogan juga menyatakan bahwa Gullen – ulama dan pengusaha Turki yang menetap di Amerika Serikat demi urusan keamanan - berusaha mencoreng nama baiknya dan telah berhasil menyusup ke beberapa pos di pemerintahannya.
Akibat skandal ini 3 orang menteri mundur dari Kabinet Erdogan. Dan Erdogan me-reshuffle kabinetnya dan mengganti 7 orang lainnya dengan alasan yang bersangkutan akan mengikuti Pemilihan Walikota di beberapa daerah pada Maret 2014.
Erdogan pun mengeluarkan aturan, di mana kepolisian harus meminta izin dari pemerintah sebelum melakukan penyelidikan. Di saat yang sama, pemerintahan Erdogan juga memberhentikan ribuan polisi dan ratusan hakim dan jaksa.
Demonstrasi Skandal Anti Korupsi di Istanbul, Senin, 23 Desember 2013 - Sumber : latimes.com |
Beberapa kontroversi juga terdengar di akhir Desember 2013. Misalnya tanggal 23 Desember, Komisaris Polisi di Direktorat Keamanan Ankara Bagian Penyelundupan dan Perang Terhadap Kejahatan Terorganisir, ditemukan meninggal dan dinyatakan bunuh diri sebagai penyebabnya. Namun keluarganya menolak pernyataan resmi yang dikeluarkan ini. Tanggal 24 Desember, Asisten Kepala Polisi Direktorat Keamanan Propinsi Isparta juga ditemukan bunuh diri.
Diketahui skandal ini terkait dengan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, yaitu embargo gas bumi dan minyak dari Iran akibat upaya pembangunan instalasi nuklir. Turki membeli minyak mentah dan gas dari Iran dan membayarnya dengan emas.
Turki mengirimkan emas senilai USD 13 Milyar ke Iran dari Maret 2012 sampai Juli 2013 dan sebagai gantinya Iran mengirimkan gas bumi dan minyak mereka. Transaksi dilakukan melalui Halkbank. Pemerintahan Obama yang mengetahui ini menutup celah transaksi ini pada Juli 2013.
Berhubung panjang banget artikel 10 Catatan Sejarah Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan ini, jadi poin 7 sampai 10 silakan baca di artikel berikutnya ya guys.
Post a Comment